Ada hikmah di balik cobaan

ini inti khotbah jumat yang dimuat di solo pos edisi Jumat 12 November 2010

Ada hikmah di balik cobaan

Solopos Edisi : Jum’at, 12 November 2010 , Hal.VII

Hidup adalah ujian dan keimanan baru bisa dijamin apabila telah melewati ujian-ujian dari Allah swt.

Firman Allah SWT, “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS Al Ankabut: 2).

Cobaan yang dialami manusia, selain sebagai ujian, juga sebagai tanda kasih sayang Allah. Sebab dibalik suatu cobaan terdapat hikmah yang sangat berarti bagi manusia. Mengingat ujian sebagai tanda kasih sayang Allah, oleh karena itu seorang mukmin yang mengalami ujian tidak boleh terlalu lama larut dalam kesedihan mereka (QS Al Hadid: 22). Demikian isi khotbah pembuka yang akan disampaikan Koordinator Perpustakaan Fakultas Pertanian UNS Solo, ustad Muhammad Sholihin, di Masjid Al Khoir Jebres, Solo, Jumat (12/11).

Dalam menjalani hari-hari dalam kehidupannya, manusia seyogianya lebih menyiapkan batinnya untuk menghadapi hal-hal yang tidak enak dan kurang menyenangkan. Namun pada kenyataannya manusia lebih menyiapkan batinnya untuk menghadapi hal-hal yang enak dan menyenangkan. Perilaku semacam ini membuat seseorang bersikap negatif, apabila menghadapi suatu cobaan. Dan pada dasarnya manusia lebih sadar ketika mendapat ujian musibah, padahal tidak selamanya ujian itu bersifat kesusahan dan kesengsaraan saja, akan tetapi kesenangan juga merupakan ujian yang diberikan kepada manusia, sebagaimana firman Allah dalam QS Az-Zumar ayat 49.

Rasulullah SAW juga mengkhawartirkan hal itu dan dalam sebuah hadis menyatakan, “Yang aku khawatirkan pada umat bukan ujian musibah tetapi ujian nikmat.” Kekhawatiran Nabi SAW tersebut memang sebuah kenyataan, karena ketika manusia mendapatkan nikmat berupa kesenangan, kekayaan, kenaikan jabatan, mendapat popularitas, banyak yang tidak menyangka hal itu sebagai ujian sehingga ia pun jatuh dari penghambaan kepada Allah, menjadi penghamba materi, bersikap sombong, kufur nikmat dan tidak mau bersyukur atas nikmat-nikmat Allah yang telah diterimanya.

Pengaruh cobaan bagi jiwa manusia memiliki spektrum yang sangat luas, di antaranya cobaan membangkitkan kesadaran, yakni ketika Allah menimpakan ujian kepada sekelompok manusia atau individu masyarakat dalam bentuk musibah pribadi maupun musibah masal, maka ketika itu disikapi dengan keimanan, akan mendatangkan kesadaran yang berpengaruh pada kedekatan terhadap Sang Pencipta dan keimanan yang mendatangkan keteguhan hati selama hidup di dunia dan di akhirat seperti dalam firman Allah QS Ibrahim ayat 27.

Beberapa hari terakhir, tidak henti-hentinya berita tentang musibah dan bencana datang tidak ada henti-hentinya. Sebagai orang yang percaya Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, tetap memandang apapun gejala alam ini dengan kacamata syariah. Sebab, apapun yang terjadi tidak luput dari kehendak Allah SWT.

Di antara hikmah yang bisa kita petik dibalik segala bencana ini antara lain, menjadi ujian kesabaran, menjadi bukti betapa tidak berdayanya manusia dan begitu mahakuasanya Allah SWT, untuk menggugurkan dosa dan mengangkat derajat seorang mukmin, serta menjadi salah satu cara Allah dalam mendidik dan menegur kesilapan dan dosa hamba-Nya.

Ustad M Sholihin – Oleh : ufi